Bisa Bahayakan Kesehatan, Masyarakat Diminta Tidak Konsumsi “Chiki Ngebul”

Sumber : Klik disini

JAKARTA , KomparasiNews.id – Masyarakat diminta untuk berhati-hati pada jajanan ice smoke atau es “chiki ngebul”. Makanan ringan ini diketahui tengah digemari oleh kanak-kanak.

Imbauan ini datang dari Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN-RI). Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN RI Johan Efendi menjelaskan, masyarakat perlu waspada terhadap risiko cedera. Akibat mengonsumsi makanan atau minuman yang dicampur nitrogen cair lantaran bisa membahayakan kesehatan terutama pada anak.

Kata dia, BPKN RI sudah memantau terkait penyalahgunaan bahan kimia nonbahan tambahan makanan (BTP) dalam Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) berupa formalin dan boraks. Serta penggunaan pewarna yang dilarang yaitu rhodamin B, methanil yellow dan amaranth di beberapa wilayah.

Selain itu masih ditemukan juga penggunaan BTP berlebihan dan cemaran mikrobiologi yang tinggi.

Karenanya masyarakat dan para orang tua diingatkan bahaya jajanan ice smoke untuk mengantisipasi keracunan nitrogen cair yang berakibat buruk, khususnya pada anak-anak. Kita perlu mewaspadai sejumlah gejala sekaligus pertolongan pertama yang bisa dilakukan.

“Kita juga harus tahu jenis-jenis makanan yang tidak memenuhi syarat berdampak kepada keracunan makanan yang bukan hanya seketika atau bersifat akut, namun juga bersifat krononik,” urai Johan.

Masyarakat dan pelaku usaha termasuk pedagang-pedagang jajanan anak sekolah pun diminta supaya kreativitas dalam berdagang guna mencari keuntungan tetap memperhatikan faktor keamanan, keselamatan, kesehatan konsumen. Dalam hal ini adalah anak-anak sekolah dengan pengawasan dari pemerintah.

“Perlu kesadaran individu untuk memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kita yang bisa meminimalkan apa yang sebaiknya dikonsumsi dan tidak,” sebutnya.

Dia juga meminta pemerintah segera menetapkan keamanan PJAS sebagai prioritas nasional. Kebijakan ini diharapkan bisa mendorong seluruh pemda untuk memberi perhatian lebih pada pembinaan rantai pasok PJAS aman termasuk dalam pengalokasian anggaranya.

“Masyarakat, terutama anak-anak, kami imbau jauhi makanan berbahaya apalagi mengandung zat kimia. Para orang tua semua harus bersama memastikan anak-anaknya mengonsumsi makanan yang sehat dan aman,” tegas Johan.