Curhat ke BPKN, Pedagang Kesulitan Dapat Minyakita

Sumber : Klik disini

MEDAN - Pedagang di Pusat Pasar Medan mengeluhkan sulitnya mendapatkan produk minyak goreng kemasan sederhana mereka Minyakita.

Keluhan itu disampaikan pedagang saat inspeksi mendadak (sidak) dua komisioner Badan Pengawas Konsumen Nasional (BPKN) Republik Indonesia, ke Pusat Pasar Kota Medan.

Dari sejumlah kios penjual barang kebutuhan pokok yang diinspeksi, tak satupun kios pedagang yang memiliki produk Minyakita. Para pedagang hanya memiliki stok minyak curah dan minyak goreng premium.

"Sudah 2 minggu gak ada barang (Minyakita). Dari pemasoknya memang gak ada. Enggak tahu juga apa penyebabnya," kata Hidayat (47) salah seorang pedagang, Jumat (14/4/2023).

Temuan kelangkaan produk Minyakita ini menjadi perhatian khusus bagi BPKN. Anggota Komisi BPKN RI, Heru Sutadi, mengatakan pihaknya akan menelusuri Kelangkaan ini dan meminta agar pemasok segera memenuhi kebutuhan di pasar.

"Minyakita di pasar tradisional tampaknya memang langka dan hampir semua pedagang tidak memiliki stok. Ini tentunya jadi perhatian kita," ucap Heru.

Heru juga mengatakan, di tengah langkanya produk Minyakita saat ini menyebabkan harga minyak curah dijual dengan harga yang bervariatif di tingkat pedagang dengan rentang harga mulai dari Rp 14 ribu sampai Rp 17 ribu.

Dengan variasi harga dan langkanya minyak goreng merk Minyakita, ia berharap menjelang Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi tidak terdapat kenaikan harga minyak yang tinggi sehingga masyarakat dapat membeli produk yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau.

Selain minyak goreng, pihaknya juga menyoroti beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga menjelang Lebaran, mulai dari komoditi cabai merah, bawang merah, dan telur.

Ia mengatakan untuk komoditi cabai merah dibanderol Rp 20 ribu dari yang sebelumnya Rp 33 ribu, selanjutnya bawang merah saat ini dibanderol Rp 22 ribu, dan juga telur yang dijual dengan kisaran Rp 1.300 sampai Rp 1.600 per butir.

Sementara itu, untuk kebutuhan pokok lainnya pihaknya mendapati beberapa kenaikan harga seperti beras dan ayam potong.

Adapun beras jenis premium yang sebelumnya biasa didapatkan mulai dengan harga Rp 12.500 per kilogram, kini menjadi Rp 13.500 per kilogram.

Begitupun dengan harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp 28 ribu per kilogram dari yang sebelumnya hanya Rp 22 ribu per kilogram.

Sementara itu, Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Vivien Goh menyampaikan pihaknya memprediksi kenaikan harga sembako akan terlihat pada H+3 Hari Raya Idul Fitri.

"Biasanya H-3 terdapat kecenderungan naik, penyebab kenaikan harga di akibatkan naiknya permintaan terhadap bahan pokok. Kami juga memperkirakan kenaikan harga bahan pokok masih akan terjadi setelah Ramadan dan Lebaran 2023," sebutnya.

Oleh karena itu, dalam hal ini pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak perlu panik dan melakukan pembelian sewajarnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 tahun 2023 ini.