Hari UMKM Nasional, BPKN Soroti Dampak Aplikasi ‘Temu’
Sumber : Klik disini
TANGSELXPRESS – Dalam rangka memperingati Hari UMKM Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Agustus, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) memberikan tanggapan terhadap dampak negatif aplikasi e-commerce asal China, ‘Temu’ terhadap pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
BPKN menegaskan bahwa kehadiran Temu dapat menimbulkan ancaman serius bagi keberlangsungan UMKM lokal. Ketua BPKN, M. Mufti Mubarok, menjelaskan bahwa aplikasi Temu menggunakan sistem ‘direct’.
Dalam mempertemukan konsumen dengan produsen yang ada di China, sehingga tidak memerlukan layanan importir, distributor, agen, pengecer, toko atau marketplace yang ada di Indonesia dengan harga produk yang sangat murah dan berkualitas yang baik.
“Aplikasi ini menawarkan barang dengan harga jauh di bawah biaya produksi lokal, yang dapat mempengaruhi daya saing produk UMKM dan bahkan bisa mengakibatkan UMKM di Indonesia gulung tikar,” tutur Mufti di Jakarta, Senin (12/8).
Selain itu, persoalan lain yang dihadapi UMKM akibat kehadiran Aplikasi Temu diantaranya menimbulkan persaingan tidak sehat.
“Produk dengan harga sangat murah dari aplikasi Temu dapat membuat UMKM kesulitan untuk bersaing, berpotensi mengurangi penjualan dan profitabilitas mereka,” jelasnya.
BPKN menyerukan perlunya perlindungan lebih terhadap UMKM melalui kebijakan yang mendukung keberlanjutan bisnis lokal dan mengatur e-commerce untuk mencegah praktik yang merugikan.
“Pemerintah harus mempertimbangkan langkah-langkah regulasi untuk melindungi UMKM dari dampak negatif e-commerce asing dan memastikan bahwa pasar tetap adil dan seimbang,” tegasnya.
BPKN juga berharap agar Kementerian Koperasi dan UMKM (KemenkopUKM) dapat melakukan seleksi atau kurasi terhadap produk UMKM yang berskala nasional dan internasional dengan harga yang murah dan berkualitas sehingga bisa bersaing dengan produk global.
“Dengan slogan ‘one koperasi one produk’, sedangkan untuk UMKM diperlukan klasterisasi dan kurasi, sehingga bisa berdaya saing baik nasional maupun internasional,” tandasnya.