Kepala BPKN Tinjau Kesiapan Stasiun Senen Guna Mitigasi Resiko yang di Alami Konsumen

Sumber : Klik disini

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional Mufti Mubarok meninjau kesiapan Stasiun Senen dalam menyambut mudik lebaran 2024, tinjauan dilakukan untuk mengurangi resiko yang kerap dirasakan konsumen selama menggunakan jasa transportasi darat.

"Persiapan nya udah cukup tentu tapi ada persoalan persoalan kecil di tingkat konsumen misalnya terkait fasilitas fasilitas yang ada," kata Mufti saat di temui di Stasiun Senen ,Jakarta Pusat,Senin(1/4/2024).

Mufti mengatakan kejadian banjir kemarin yang melanda di Semarang dan penggabungan kereta masih terjadi, sehingga meyebabkan konsumen menunggu lama.

"Kami berharap Dirjen KA mudah mudahan di Semarang ada jembatan, sehingga kami konsumen tidak delay selama 5 jam dan pengabungan tidak terjadi dan tentu inisiasi dari BPKN fasilitas fasilitas itu ada di tahun ini,"tuturnya.

Lebih lanjut, pihaknya menemukan ada kenaikan harga tiket menjelang lebaran 2024 , namun hal tersebut masih diambang batas normal.

"Memang ada peningkatan harga sih saya cek melalui KAI Akses dan sebagainya ada peningkatan tapi, nanti di kami jika ada temuan diambang batas tentu kami akan sampaikan kepada KAI (Dirjen KAI), "jelasnya.

Sementara itu ,Kepala humas PT KAI DAOP 1 Ixfan Hedriwintoko mengatakan kesiapan sudah dilakukan sebelum memasuki angkutan lebaran 2024, mulai dari pengecekan jalur, fasilitas stasiun hingga sumber daya manusia.

"Hari ini -9 kami menyatakan kesiapan itu telah kami lakukan dan hari ini kami siap menyambut angkutan lebaran tahun 2024,"kata Ixfan.

Selain itu, menurut dia untuk mengantisipasi gangguan cuaca hujan pihaknya telah menyiapkan Amus (alat muat siaga) dan ratusan petugas keamanan bersiaga dalam angkutan lebaran tahun ini.

"Disitu ada material material yang dibutuhkan seperti kerikil kemudian pasir dan alat berat lainnya ditempatkan dititik 2 stasiun tertentu guna nya adalah untuk mengantisipasi jika terjadi gangguan alam," jelasnya.

"Kemudian untuk jembatan 2 atau bangunan ikmat itu yang ada pendakalan itu sudah kami keruk dan 580 petugas kolaborasi dengan bko TNI sama Polri itu mengamankan stasiun,"sambungnya.