Waspada Keracunan Nitrogen Cair, BPKN Ingatkan Tak Konsumsi Jajanan ‘Chiki Ngebul’

Sumber : Klik disini

JAKARTA, VOXnews.id – Badan Perlindungan Konsumen Nasional Republik Indonesia (BPKN-RI) mengingatkan masyarakat agar dapat berhati-hati terhadap jajanan ice smoke atau ‘Chiki Ngebul’ yang saat ini tengah digandrungi oleh anak-anak sebagai makanan ringan.

Chiki ngebul sendiri merupakan cemilan yang terbuat dari puff sereal buah atau camilan ringan yang disiram oleh nitrogen cair.

Ketua Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN RI, Johan Efendi menyampaikan bahwa masyarakat perlu waspada terhadap resiko cidera akibat mengkonsumsi makanan atau minuman yang dicampur nitrogen cair. Karena dapat membahayakan kesehatan terutama pada anak.

Johan mengaku, saat ini pihak BPKN RI juga telah memantau terkait penyalahgunaan bahan kimia non bahan tambahan makanan (BTP) yang ada dalam Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS).

Seperti formalin dan boraks serta penggunaan pewarna yang dilarang yaitu Rhodamin B, Methanil Yellow dan Amaranth serta bahan kimia lainnya. Selain itu BPKN RI juga masih menemukan penggunaan BTP berlebihan dan cemaran mikrobiologi yang tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Ia mengingatkan, para orang tua harus lebih waspada mengenai bahaya jajanan Chiki Ngebul untuk mengantisipasi keracunan nitrogen cair yang berakibat buruk, khususnya pada anak-anak.

“Kita juga harus tahu jenis-jenis makanan yang tidak memenuhi syarat berdampak kepada keracunan makanan yang bukan hanya seketika atau bersifat akut, namun juga bersifat krononik,” ucap Johan dalam pers rilis yang diterima media ini, Senin (16/1/2023).

Johan juga mengimbau kepada para pedagang jajanan anak sekolah agar lebih memperhatikan kesehatan, keamanan, dan keselamatan konsumen.

“Kreativitas dalam berdagang guna mencari keuntungan boleh sepanjang tetap memperhatikan faktor keamanan, keselamatan, kesehatan konsumen yang dalam hal ini adalah anak-aank sekolah dengan pengawasan dari pemerintah,” ungkapnya.

“Perlu kesadaran individu untuk memperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi. Kita yang bisa meminimalkan apa yang sebaiknya dikonsumsi dan tidak,” sambungnya.

Johan meminta agar pemerintah segera menetapkan keamanan PJAS sebagai prioritas nasional. Kebijakan ini diharapkan dapat mendorong seluruh pemerintah daerah untuk memberi perhatian lebih pada pembinaan rantai pasok PJAS aman termasuk dalam pengalokasian anggaranya.

“Masyarakat, terutama anak-anak, kita himbau jauhi makanan berbahaya apalagi mengandung zat kimia,” pungkasnya.